Tuesday, 4 December 2012

Pasren dan Kus Indra



Pasren dan Kus Indra

    Pasren adalah sebuah paguyuban senirupawan Klaten yang dalam kiprahnya  selalu berupaya mengedepankan penyajian karya yang semakin berkualitas. Dan ini tentu saja proses berkesenian bagaimana mencapai suatu tingkat itu, walaupun pada tingkat itu yang dimaksud adalah subyektif bagi banyak pihak dan bagi perupa itu sendiri. Namun justru itulah nikmatnya seni, yang dapat dinikmati oleh beragam lapisan dengan beragam kriteria penilaian masing-masing. Namun hakekat berproses memerlukan suatu wadah yaitu media menyatakan diri dalam karya yang dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Sementara perupa sendiri mempunyai “kewajiban” untuk menstimulus apresiasi masyarakat itu sendiri.
            Pasren dalam sejarahnya yang sudah berusia 27 tahun, mengalami  dinamika  sejalan dengan perkembangan gelora berkesenian, pasang dan surut  silih berganti, namun pasren eksistensinya masih ada walau kadang  frekwensi kegiatan terutama pameran terkadang sesekali dalam satu tahun. Dalam keanggotaannya pun dalam sejarahnya tercatat jumlah anggotanya hingga kini  sampai dalam bilangan lebih dari seratus anggota, tersebar  diberbagai kota, sebagian sudah meninggal dunia, sebagian lagi  hilang kontak. Namun upaya regenerasi terus diupayakan dengan menggalang para senirupawan-senirupawan muda. Sungguh membanggakan pula bahwa semangat pelukis-pelukis yang sudah cukup berumur tetap eksis berkarya secara produktif yang memaknai melukis adalah sebuah panggilan sebagai jalan hidup. Hal ini adalah seperti sebuah api semangat  bagi perupa lain dan perupa muda untuk terus bersemangat menghasilkan karya yang dapat dinikmati masyarakat. Api semangat itu pulalah yang mengobarkan  bagi jiwa Pasren  untuk terus hidup dan berkarya. Jiwa dari Pasren adalah anggota pasren, esistensi Pasren tergantung dari semangat dan karya anggotanya sebagi sebuah paguyuban.  Pameran sebagai suatu langkah pendek untuk menyatakan diri dan menunjukkan keberadaan anggota pasren dan esksistensi karyanya. 

 Pengunjung Pamaeran di depan lukisan Kus Indra