Pasren dan Kus Indra
Pasren
adalah sebuah paguyuban senirupawan Klaten yang dalam kiprahnya selalu berupaya mengedepankan penyajian karya
yang semakin berkualitas. Dan ini tentu saja proses berkesenian bagaimana
mencapai suatu tingkat itu, walaupun pada tingkat itu yang dimaksud adalah
subyektif bagi banyak pihak dan bagi perupa itu sendiri. Namun justru itulah
nikmatnya seni, yang dapat dinikmati oleh beragam lapisan dengan beragam
kriteria penilaian masing-masing. Namun hakekat berproses memerlukan suatu wadah
yaitu media menyatakan diri dalam karya yang dapat dinikmati oleh berbagai
lapisan masyarakat. Sementara perupa sendiri mempunyai “kewajiban” untuk
menstimulus apresiasi masyarakat itu sendiri.
Pasren dalam sejarahnya yang sudah berusia 27 tahun,
mengalami dinamika sejalan dengan perkembangan gelora
berkesenian, pasang dan surut silih
berganti, namun pasren eksistensinya masih ada walau kadang frekwensi kegiatan terutama pameran terkadang
sesekali dalam satu tahun. Dalam keanggotaannya pun dalam sejarahnya tercatat
jumlah anggotanya hingga kini sampai
dalam bilangan lebih dari seratus anggota, tersebar diberbagai kota, sebagian sudah meninggal
dunia, sebagian lagi hilang kontak.
Namun upaya regenerasi terus diupayakan dengan menggalang para
senirupawan-senirupawan muda. Sungguh membanggakan pula bahwa semangat
pelukis-pelukis yang sudah cukup berumur tetap eksis berkarya secara produktif
yang memaknai melukis adalah sebuah panggilan sebagai jalan hidup. Hal ini
adalah seperti sebuah api semangat bagi
perupa lain dan perupa muda untuk terus bersemangat menghasilkan karya yang
dapat dinikmati masyarakat. Api semangat itu pulalah yang mengobarkan bagi jiwa Pasren untuk terus hidup dan berkarya. Jiwa dari
Pasren adalah anggota pasren, esistensi Pasren tergantung dari semangat dan
karya anggotanya sebagi sebuah paguyuban.
Pameran sebagai suatu langkah pendek untuk menyatakan diri dan
menunjukkan keberadaan anggota pasren dan esksistensi karyanya.
Pengunjung Pamaeran di depan lukisan Kus Indra